Tuhan Datang Malam Kemarin

Leonardo
1 min readApr 28, 2024

--

untuk Joko Pinurbo

Tuhan datang malam kemarin
di rumah sakit yang sesak dengan doa-doa dan kidung yang sepi.
Ia datang dengan sebuah headline yang megah:
“Telah kuterima kegundahanmu.
Kini bisa kau rayakan puisi-puisimu dengan lebih meriah.”
Dengar, Tuhan melangkah lewat dengan sangat gemulai
di atas langit-langit sang penyair menghitung kenangan yang hampir usai.

Di pagi hari yang biasa,
disapa juga nomor yang telah lama ia simpan itu.
Bukan lagi pesan pendek yang diakhiri dengan Amin
ataupun missed call di malam yang sunyi.

Di kota yang penuh rindu dan angkringan itu,
ia pulang ke pelukan Tuhan yang merdu
dan langsung menikmati perjamuan kudus untuk sarapan pagi itu.
“Selamat datang, Philipus. Abadilah jiwamu di sini.”

Kupastikan selalu ada hujan mungil yang merayap pelan ke liang sajakmu. Paling tidak, ada tetes air mata yang tertanam dan bersembunyi di balik nisanmu.

Terima kasih telah membaca salah satu puisiku hari itu.
Tunggu aku di pentas puisimu yang sederhana, lengkap dengan musikalisasi yang riuh rendah.

Selamat jalan, Pak Jokpin.
Sampai bertemu seribu tahun lagi!

28 April 2024

Joko Pinurbo dikebumikan di Hari Puisi;
75 tahun peringatan meninggalnya Chairil Anwar

--

--